Sebelum mengenal ‘dunia perencanaan’ saya benar-benar awam dengannya. Secara basic dan back ground pendidikan saya adalah Agriculture Technical Engineering spesifik Tekhnologi-pengolahan Hasil Pertanian (THP). That’s notabene teramat sangat teknis. Berkat pengalaman tugas di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) ketika itu, saya mulai tertarik dengan yang namanya ‘perencanaan’ dan saudara-saudaranya. Dengan bekal pengalaman serta ketertarikan tersebut saya mencoba peruntungan untuk mengenal ‘perencanaan’ lebih jauh dengan apply scholarship (secara biayanya relatif mahal, jadi it’s immposible kalau bayar sendiri) ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), bosnya perencanaan skala nasional di Republik ini. Alhamdulillah saya diperkenankan mencari tau tentang ‘perencanaan itu’ di salah satu tempat belajar terbaik di negeri ini. Thank’s God.
Berkenaan dengan judul diatas, Intoduction to Planning merupakan resume yang saya sadur dari buku yang berjudul An Introduction to Development Planning in the Third World, merupakan salah satu judul buku yang direkomendasikan untuk dibaca dan dipahami bagi mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota sebelum berkenalan lebih jauh dengan perencanaan. Honestly, saya sangat terbantu dengan buku ini. Walau sebenarnya banyak juga buku bagus lainnya namun menurut saya, buku yang di tulis Diana Conyers dan Peter Hills ini cukup mudah dipahami meski bagi orang yang awam dengan perencanaan sekalipun. Bahasa yang digunakan cukup lugas dan penggunaan istilah juga relatif umum dan mudah dipahami. Jadi tak salah kiranya buku ini dijadikan sebagai well recomended bagi yang ingin menyelami all about planning lebih dalam.
Resume inti dalam buku ini pada awalnya ditujukan sebagai bahan persiapan UTS kala itu, namun setelah saya baca ulang ternyata bagus juga untuk dibagikan ke khalayak umum. Setidaknya bagi aparatur pemerintah yang ditugaskan pada bagian penyusunan rencana, resume ini dapat dijadikan sebagai landasan berfikir dalam menyusun rencana untuk setiap aktifitas pemerintahan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing. Jadi semua pihak yang terlibat dalam menyusun ‘perencanaan’ dapat berpijak pada pemahaman yang sama khususnya dalam lingkup penyelenggaraan pemerintahan.
So…, ini dia liputannya, eh resumenya.
I. PENGERTIAN PERENCANAAN
Planning as a continuous process which involves decisions, or choices, about alternative ways of using available resources, with the aim of achieving particular goals at some time in the future.
(Perencanaan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, termasuk pengambilan keputusan, penentuan pilihan dari berbagai alternatif pemanfaatan sumber daya yang tersedia dengan maksud untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang).
- Perencanaan merupakan sebuah proses →bersifat cyclic
- Perencanaan melibatkan pengambilan keputusan
- Perencanaan merupakan pemilihan alternatif
- Perencanaan mengenai pemanfaatan sumber daya
- Perencanaan untuk masa depan
II. ELEMEN PERENCANAAN
- To plan means to choose
Merencanakan berarti memilih, ada dua jenis pilihan dalam perencanaan:
- Perencanaan merupakan pemilihan prioritas. Tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan setiap individu dalam waktu bersamaan. Perencanaan dibutuhkan untuk menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
- Perencanaan merupakan pemilihan alternatif. Untuk mencapai tujuan ada banyak alternatif yang bisa ditempuh. Perencanaan berperan memilih alternatif yang paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan.
- Planning as a means of allocating resources
Perencanaan berhubungan dengan pengagihan sumber daya. Sumber daya penting untuk mencapai tujuan. Sumber daya bisa berupa SDM, SDA, modal, anggaran, dll, yang bisa dilihat dari perspektif yang berbeda-beda tergantung konteks perencanaan yang akan dilakukan. Perencanaan dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengalokasian sumber daya yang terbatas.
- Planning as a means of achieving goals
Perencanaan merupakan usaha untuk mencapai tujuan. Perencanaan dalam mencapai tujuan mencakup dua hal:
- Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
- Proses memformulasikan tujuan
Permasalahan yang biasa dihadapi perencana pada tahap ini:
- Tujuan yang tidak terdefinisi dengan jelas
- Tujuan yang tidak realistis
- Tujuan yang saling bertentangan satu sama lain
- Tujuan yang tidak bermakna/tidak penting
- Tujuan yang bertentangan dengan kebutuhan masyarakat banyak/kepentingan umum.
Apa yang harus dilakukan perencana?
- Membuat perencanaan sebaik mungkin dimulai gambaran tujuan yang diberikan (walaupun masih kabur) dengan berjalannya waktu diharapakan tujuan yang akan dicapai menjadi semakin jelas. Pendekatan seperti ini dalam perencanaan disebut juga dengan ‘incremental planning’ dengan membuat rencana per-bagian terlebih dahulu.
- Perencana bisa memformulasikan sendiri tujuan perencanaan, namun permasalahannya perencana akan berhadapan dengan pihak yang berwenang dalam menetapkan tujuan seperti politisi.
- Tidak melakukan apapun sampai didapatkan gambaran tujuan yang jelas dari perencanaan yang akan dibuat.
- Planning is for the future
Perencanaan untuk masa depan yang melibatkan dua hal:
1) Peramalan/prediksi
Perencanaan meramalkan apa yang akan terjadi dimasa depan, memprediksikan hasil dari pilihan alternative sehingga bisa diputuskan apa yang harus dilakukan. Peramalan/prediksi menggunakan teknik-teknik tertentu.
2) Penjadwalan aktifitas di masa depan
Perencanaan tidak hanya berkaitan dengan memutuskan apa yang harus dilakukan tapi juga urutan langkah-langkah yang sesuai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
III. TIPE AKTIFITAS PERENCANAAN
- Jenis Tujuan Perencanaan
- ‘war-time’ planning: perencanaan untuk kondisi darurat, misalnya bencana alam
- Perencanaan Wilayah dan Kota: rencana tata guna lahan, rencana fisik, urban and regional planning.
- Anticyclical planning: perencanaan yang dibuat untuk menjaga stabilitas ekonomi
- Perencanaan Pembangunan: meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
- Cakupan aktifitas perencanaan
– Berdasarkan disiplin ilmu/profesi: perencanaan sosial-ekonomi, perencanaan sumber daya alam , architectural and engineering planning.
– Berdasarkan sektors: perencanaan pertanian, industri, transportasi, pendidikan.
- Level spasial aktifitas perencanaan
– Internasional, nasional, regional, lokal.
- Level operasional aktifitas perencanaan
– Project planning
Perencanaan yang berhubungan dengan lokasi geografi yang spesifik, berbentuk objek fisik seperti dam, jalan, sekolah, rumah sakit, perumahan, dll.
– Sectoral planning
Perencanaan yang berhubungan dengan sektor tertentu dari perencanaan pembangunan suatu negara, biasanya dikaitkan dengan divisi atau bagian dari kementerian, departemen ataupun unit organisasi lainnya, seperti sector pertanian, pendidikan, transportasi, dll.
– Integreted area planning
Melibatkan seluruh sektor dan tipe aktifitas dalam suatu area geografis tertentu. Perencanaan multi sektoral ini bisa diterapkan pada suatu daerah tertentu dengan masalah khusus maupun pada suatu daerah yang dianggap potensial, atau seluruh area secara simultan.
Planning, planners and plans
Kegiatan perencanaan (planning) dilakukan oleh perencana professional (planner) yang menghasilkan rencana (plans), baik dalam bentuk dokumen perencanaan maupun bentuk lainnya (struktur bagan organisasi, anggaran, instruksi untuk melakukan tugas-tugas tertentu, dll).
Perencanaan adalah proses menghasilkan rencana. Interprestasi yang sering menimbulkan miskonsepsi;
- Rencana bukanlah tujuan dari perencanaan. Perencanaan punya tujuan yang spesifik, di mana pencapaiannya dilakukan berdasarkan garisan/petunjuk dalam dokumen perencanaan/rencana.
- Dokumen perencanaan tidak harus selalu berbentuk blueprint tindakan yang harus dilakukan di masa depan. Perencanaan bisa berwujud kebijakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam perencanaan.
Planning, policy-making and implementation
Proses perencanaan melibatkan berbagai aktifitas dalam berbagai level spasial dan operasional. Dalam proses implementasinya, perencanaan juga berhubungan dengan aktifitas lainnya. Hubungan ketiga bentuk kegiatan diatas, dapat diartikan sebagai;
- Perencanaan merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dengan membuat peraturan, perencanaan dan pelaksanaan.
- Ketiga kegiatan mempunyai penanggung jawab yang berbeda-beda, policy making oleh politician, planning oleh planner, implementasi oleh administrator/pemerintah.
semua akan lebih baik kalau kita berusaha
Keren tulisannya mba
Thanks
Makasih atas infonya , Adrianna