Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Januari, 2009

KECERDASAN EMOSI

Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.

Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.

Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.

Tidak ada standar test EQ yang resmi dan baku. Namun kecerdasan Emosi dapat ditingkatkan, baik terukur maupun tidak. Tetapi dampaknya dapat dirasakan baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Banyak ahli berpendapat kecerdasan emosi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup.

Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
1. Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan sosial

Sejauh mana kecerdasan emosi anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur diatas dapat dijadikan barometer untuk mengukur apakah anda termasuk orang yang cerdas secara emosi.  Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosi:

Mengatasi Stress
Stress merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa saja. Toleransi terhadap stress merupakan kemampuan untuk bertahan terhadap peristiwa-peristiwa buruk dan situasi penuh tekanan tanpa menjadi hancur. Ini berarti mengelola stress dengan positif dan merubahnya menjadi pengaruh yang baik.
Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.

Mengendalikan Dorongan Hati
Merupakan karakteristik emosi untuk menunda kesenangan sesaat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal ini sering juga disebut “menahan diri”.
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.

Mengelola Suasana Hati
Merupakan kemampuan emosionil yang meliputi kecakapan untuk tetap tenang dalam suasana apapun, menghilangkan gelisahan yang timbul, mengatasi kesedihan atau berdamai dengan sesuatu yang menjengkelkan.

Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.

Mengelola suasana hati bukan berarti menekan perasaan. Salah satu ekspresi emosi yang bisa timbul bagi setiap orang adalah marah. Menurut Aristoteles, Marah itu mudah. Tetapi untuk marah kepada orang yang tepat, tingkat yang tepat, waktu, tujuan dan dengan cara yang tepat, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang cerdas secara emosi.

Ketiga hal tersebut diatas, merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi-emosi diri sendiri yang harus dimiliki oleh orang-orang yang dikatakan cerdas secara emosi.

Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antra lain dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.

Memahami Orang lain
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati.
Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang lain.
Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Menjadi pendengar yang baik tidak berarti harus setuju dengan apapun yang kita dengar.
Keuntungan dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain ynag berbeda dengan dirinya.

Tingkah laku seperti itu memerlukan harga diri yang tinggi, yaitu: menerima diri sendiri apa adanya, tidak perlu membuktikan apapun (baik pada diri sendiri maupun orang lain), bahagia dan puas pada diri sendiri apapun keadaannya.

Kemampuan sosial erat hubungannya dengan keterampilan menjalin hubungan dengan orang lain. Orang yang cerdas secara emosi mampu menjalin hubungan sosial dengan siapa saja. Orang-orang senang berada disekitar mereka dan merasa bahwa hubungan ini berharga dan menyenangkan. Ini berarti kedua belah pihak dapat menjadi diri mereka sendiri.
Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya. Mereka menebar kehangatan dan keterbukaan atau transparansi dengan cara yang tepat.

Apakah Anda Termasuk Orang yang Cerdas secara Emosi?
Anda dan orang-orang disekitar Anda-lah yang tahu.

Atau Anda ingin menjadi Orang yang Cerdas secara Emosi?
Sepertinya tidak terlalu sulit bukan?
Selamat mencoba, Semoga Berhasil.

(Buat Jiwakelana terimakasih, pertanyaannya inspiratif sekali).

Read Full Post »

KENALI POTENSI INTELEGENSI ANDA

Intelegensi atau kecerdasan diartikan dalam berbagai dimensi oleh para ahli. Donald Stener, seorang Psikolog menyebut intelegensi sebagai suatu kemampuan untuk menerapkan pegetahuan yang sudah ada untuk memecahkan berbagai masalah. Tingkat intelegensi dapat diukur dengan kecepatan memecahkan masalah-masalah tersebut.

Intelegensi secara umum dapat juga diartikan sebagai suatu tingkat kemampuan dan kecepatan otak mengolah suatu bentuk tugas atau keterampilan tertentu. Kemampuan dan kecepatan kerja otak ini disebut juga dengan efektifitas kerja otak. Potensi intelegensi atau kecerdasan ada beberapa macam yang dapat didentifikasikan menjadi beberapa kelompok besar yaitu;

1. Intelegensi Verbal-Linguistik
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan bahasa dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis.

2. Intelegensi Logical-Matematik
Merupakan kecerdasan dalam hal berfikir ilmiah, berhubungan dengan angka-angka dan simbol, serta kemampuan menghubungkan potongan informasi yang terpisah.

3. Intelegensi Visual Spasial
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan seni visual seperti melukis, menggambar dan memahat. Selain itu juga kemampuan navigasi, peta, arsitek dan kemampuan membayangkan objek-objek dari sudut pandang yang berbeda.

4. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan atau disebut juga dengan bahasa tubuh (body language). Kecerdasan ini berhubungan dengan berbagai keterampilan seperti menari, olah raga serta keterampilan mengendarai kendaraan.

5. Intelegensi Ritme Musikal
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mengenali pola irama, nada dan peta terhadap bunyi-bunyian.

6. Intelegensi Intra-Personal
Kecerdasan yang berfokus pada pengetahuan diri, berhubungan dengan refleksi, kesadaran dan kontrol emosi, intuisi dan kesadaran rohani. Orang yang mempunyai kecerdasan intra-personal tinggi biaasanya adalah para pemikir (filsuf), psikiater, penganut ilmu kebatinan dan penasehat rohani.

7. Intelegensi Interpersonal
Kecerdasan yang berhubungan dengan keterampilan dan kemampuan individu untuk bekerjasama, kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Seseorang dengan tingkat kecerdasan Intrapersonal yang tinggi biasanya mampu membaca suasana hati, perangai, motivasi dan tujuan yang ada pada orang lain. Pribadi dengan Potensi Intelegensi Interpersonal yang tinggi biasanya mempunyai rasa empati yang tinggi.

8. Intelegensi Emosional
Kecerdasan yang meliputi kekuatan emosional dan kecakapan sosial. Sekelompok kemampuan mental yang membantu seseorang mengenali dan memahami perasaan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan diri sendiri.

Setelah mengetahui beragam potensi intelegensi, kita dapat meningkatkan dan menciptakan intelegensi atau kecerdasan dengan melatih otak melalui cara-cara yang tepat.  Dan menurut para ahli potensi untuk meningkatkan kecerdasan ini dapat terjadi pada usia berapa saja. Walaupun masih diakui bahwa faktor genetik juga berperan menentukan tingkat kecerdasan, tak dapat dipungkiri juga kalau stimulasi yang benar juga berpengaruh untuk menciptakan orang-orang cerdas.

Jadi berapapun usia anda, apapun profesi anda, kenali potensi kecerdasan yang anda miliki. Ingin terlihat lebih cerdas dan menjadi lebih cerdas? Lakukan stimulasi yang benar terhadap potensi intelegensi yang anda miliki.

Sumber: sebagian besar diambil dari Boost Your Intelligence by Harry Alder

Read Full Post »

PELANGI TUTUP TAHUN

31 Desember 2008 Balai Kota Bukittinggi dipenuhi warna-warni ceria. Senyuman sumringah menghiasi wajah-wajah yang mungkin sudah di make over sejak dari subuh tadi. Berjalan hilir mudik sambil sesekali menerima uluran tangan dan ucapan selamat. Ada sekitar 524 orang dengan pakaian yang lain dari pakaian dinas coklat yang biasa dikenakan. Siapakah mereka, tamu studi banding yang sedang berkunjung? Bukan, mereka adalah pegawai di jajaran Pemerintah Kota Bukittinggi yang menghadiri acara pelantikan pejabat eselon II, III dan IV yang akan mengisi formasi SOTK baru.

Tepat pukul 9 pagi acara dimulai. Diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Walikota, ada yang senang, ada juga yang kecewa. Senang karena apa yang didapatkan sesuai dengan harapan. Kecewa karena berbagai alasan, seperti turun eselon, atau ditempatkan pada posisi yang kurang “menyenangkan”, bisa juga jabatan yang diamanahkan cukup berat dan penuh tantangan, dan berbagai alasan lain yang mungkin hanya mereka yang tahu. Suasana yang diwarnai dengan berbagai ekspresi ini berlangsung hingga pukul 13, cukup lama memang. Akibatnya banyak yang pusing-pusing, mual dan gelisah tak menentu, seperti gejala keracunan saja.

Disudut lainnya pada bangunan kantor yang menurut Bapak SBY merupakan salah satu bangunan termegah di Indonesia ini terlihat kesibukan lain. Ada makhluk yang lagi mondar-mandir melacak keberadaan sebuah surat penting. Surat yang tidak terdeteksi keberadaannya ini hilang lenyap ditengah riuh rendahnya warna-warni pelantikan dipenghujung tahun ini.

Surat itu adalah sebuah Telaahan Staf yang merupakan road to Magister Degree, yang menunggu persetujuan Walikota dan batas waktu pengirimannya adalah 31 Desember 2008, itu artinya hari ini adalah deadline. Waktu ditanya ke BKD, surat tersebut sudah diruang Sekda pada tanggal 30 Desember, langsung dicek ke TUP Sekda ternyata sudah di ACC dan langsung dikirim ke TUP Walikota at that time, karena waktunya memang udah mepet. Sesampai di TUP Wako, ternyata suratnya udah nggak ada, berhubung kepala TUPnya lagi pelantikan juga, terpaksa deh nunggu. Karena udah kelewat siang, takutnya kantor POS tutup, Da Musmulyadi, sang kepala TUP di hubungi lewat HP, menanyakan keberadaan surat itu, dengan semangatnya beliau menjawab udah di ACC, coba cek ke BKD. Dengan semangat juga mendatangi BKD menemui Da Mulyanis (kasi yang membawahi masalah pendidikan dan pelatihan), ternyata juga lagi pelantikan. Dengan cara yang sama Da Mulyanis dihubungi lewat HP menanyakan keberadaan sang surat, namun menurut Da Mulyanis, belum terima, coba cek sama Nana, yang biasa mengagendakan surat di BKD. Menurut Nana semua surat yang diterima sudah diletakkan di meja Pak Syam, Kepala BKD. Dengan pertolongan teman-teman BKD mengobrak-abrik meja Pak Syam, eh suratnya tetap nggak ada. Agak sedikit nekat menghubungi Pak Syam, menanyakan keberadaan surat dimaksud dangan menyatakan juga kalau hari ini batas akhir pengirimannya. Hasil dari kenekatan mendapatkan jawaban yang kurang menyenangkan dan ternyata suratnya juga belum diterima Pak Syam. Nah dimana sebenarnya keberadaanmu wahai surat?

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30, itu artinya batas pengiriman tinggal 2 jam lagi. Apa yang harus dilakukan? Cek lagi! Surat itu sampai ke TUP Sekda tanggal 30, langsung di ACC dan diantarkan ke TUP Wako. Hubungi Da Musmulyadi lagi, katakan bahwa surat yang beliau katakan sudah di ACC dan dikirim ke BKD itu tidak ditemukan. Periksa punya periksa ternyata yang dimaksud sudah di ACC tadi adalah Surat Izin Belajar, bukannya Telahaan Staf Beasiswa Bappenas, ups sorry, kalau yang itu belum kata Da Mul, iko sureknyo masih di ambo, ambo kini di rumah Apak, japuik se kamari.

Sesampainya di rumah Dinas Walikota bertepatan dengan azan Ashar, wah tinggal 1 jam lagi tersisa. Ya ampun…, tamunya banyak amat, terpaksa antri. Dengan sangat terpaksa bilang ke Da Mul mohon ditolongin ACC suratnya, karena hari ini batas akhir pengiriman. Dengan segala daya dan upaya Da Mul berusaha mengetengahkan surat di maksud, namun tidak berhasil. Sulit menembus barisan Muspida, Para Ulama dan Tokoh Masyarakat yang berada disekita Wako.

Beberapa saat kemudian terdengar bunyi sirene mobil yang akan mengawal Walikota dan rombongan ke Jam Gadang karena akan ada aksi penutupan Jam Gadang selama perayaan Tahun Baru. Sering dengan berlalunya iring-iringan rombongan Walikota berlalu pulalah impian ke Bappenas untuk periode ini.

Penghujung tahun yang penuh warna, selamat bagi para pejabat yang baru dilantik, semoga bisa memegang teguh amanat yang diemban. Bagi yang tidak jadi berangkat, jangan sedih semoga tahun depan masih diberi kesempatan. Manusia hanya bisa merencakan, Tuhan yang menetukan.

SELAMAT TAHUN BARU SEMOGA SUKSES!

Read Full Post »