Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘Add new tag’

Aku dan Kupu-kupu

Sebutir telur awali perjalananku
Butuh hangatnya pelukan
Tuk sempurkan pembentukan organ
Retakan cangkang izinkan aku lihat dunia

Berbagai fase metamorfosa telah aku lalui
Tergeletak tak berdaya
Lemah dan tertatih
Terselubung dan menggeliat

Kini aku telah menyempurnakan prosesnya
Sepasang sayap cantik bisa aku depakkan
Mata dunia tertahan akan indahnya warnaku
Luasnya cakrawala dalam jangkauanku

Namun sampai kapan waktu untukku
Warna indahku pasti akan pudar
Depak sayapku pasti akan lemah dan patah
Terenggut kefanaan jagad

……………………………………………
(kehilangan inspirasi, mohon disambung)

Read Full Post »

Pamong Praja di Sumatera Barat, kepemimpinannya hampir mirip dengan Penghulu. Seorang Pamong memperhatikan anak buah, Penghulu memperhatikan anak kemenakan. Fungsi Pamong Praja sudah ada sejak zaman Belanda. Saat itu Praja di Sumatera Barat di sebut dengan “Pangreh Praja”, artinya yang berkuasa, sangat berkuasa, yang memerintah.

Hierarki jabatan pada zaman Belanda dapat digambarkan sebagai berikut:
· Gubernur Jenderal (berkedudukan di Batavia)
· Keresidenan
· Asisten Residen
· Wedana
· Demang
· Lareh (khusus untuk Sumatera Barat)
· Kepala Nagari

Setiap orang menduduki jabatan tersebutlah yang disebut dengan Pangreh Praja, sedangkan pegawai dan pesuruh yang ikut membantu jalanannya pemerintahan tidak mendapat sebutan demikian. Para pejabat Pangreh Praja sangat disegani atau lebih tepatnya ditakuti. Seorang Pangreh tidak bisa dikoreksi oleh orang sembarangan walaupun kebijakan yang diambilnya kurang tepat. Satu-satunya yang bisa memberi teguran adalah pejabat yang berada diposisi lebih tinggi jabatannya dari yang bersangkutan.

Oleh Pemerintah Belanda, Pangreh Praja diserahi dua tugas utama, yaitu:

1. Bisa menciptakan Rest and Orde (keteraturan dan ketenangan) dalam     masyarakat. Indikatornya adalah tingkat kriminalitas seperti pencurian        dan perkelahian yang terjadi dalam masyarakat dibawah kekuasaanya.

2. Memungut pajak pada masyarakat, semakin besar pendapatan yang bisa     dihasilkan oleh seorang Pangreh, maka dikatakan semakin berhasil     kepemimpinannya.

Setelah kemerdekaan, hierarki tersebut diatas masih tetap diwarisi dalam Pemerintahan kita. Istilah Pangreh Praja diganti “Pamong Praja”. Pamong berarti pengasuh, ngemong. Seorang Pamong Praja bertanggung jawab atas semua yang terjadi diwilayah kekuasaanya. Istilahnya satu lembar daun yang gugurpun haruslah diketahui oleh seorang Pamong.

Kewenangan Pamong Paraja semakin luas, selain bertugas menciptakan ketenangan dan keteraturan dalam masyarakat serta memungut pajak, seorang Pamong Praja juga dituntut untuk dapat menciptakan kesejahteraan rakyat dibawah kekuasaanya. Untuk menjalankan tugas yang makin kompleks, maka didirikan beberapa kantor pendukung untuk mempermudah urusan masyarakat. (lebih…)

Read Full Post »

Tak pernah terpikir olehku kalau kehidupan yang aku jalani dipenuhi dengan kejutan. Namun kejutan yang aku dapati kali ini sungguh menakjubkan dan diluar dugaan (tentu saja diluar dugaan namanya juga kejutan-red). Ada rahasia Tuhan yang sangat indah yang dipersiapkan untukku. Akan aku bagikan kebahagiaan ini sebagai ungkapan rasa syukurku yang membuat keyakinanku semakin kuat kalau keajaiban itu benar-benar ada.

Sejak kecil aku sudah tertarik dengan dunia kesenian. Aku terlibat aktif di sebuah sanggar dengan mengikuti berbagai kegiatan menari dan teater. Banyak gelar yang aku raih dari berbagai perlombaan yang aku ikuti, piala dan piagam penghargaan berderet dirumahku. Orang tuaku tidak keberatan dengan padatnya aktifitas yang aku jalani sepanjang semua itu tidak mengganggu sekolahku. Untuk itu aku juga giat belajar agar ayah dan ibu tetap memberi izin untuk tetap aktif di sanggar. (lebih…)

Read Full Post »