Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘Pelangi’

Hate My Self for Loving You

Kamu tau nggak kalau saat ini aku kangen banget sama kamu. Entah kenapa aku sampai nagis-nangis, air mata berlinang-linang mengalir deras gak bisa berhenti. Aku marah sama diriku sendiri, kok sampai segitunya, terlalu lemah, cengeng dan mengesalkan. It’s not me, I used to be stronger.

Sebenarnya apa kelebihanmu sampai aku harus kangen segala sama kamu. Padahal kamu tidak begitu mengacuhkan adanya aku. Kenyataannya aku nggak pernah bisa memalingkan hatiku dari mengingatmu, aku tak pernah lelah menanti uluran kasihmu. Rasa damai yang menyusup saat didekatmu tak bisa diambil alih oleh apapun, siapapun. Walau kenyataannya waktumu tak pernah ada untukku.

Segala sesuatu tentangmu tak berhenti menari-nari dalam pikiranku. Mengapa pesonamu enggan berlalu dari hatiku. Banyak waktu tersita terbuang sia-sia menganalisa fenomena perwujudanmu dalam kalbuku. Aku nggak suka keadaan itu, aku benci diriku, ya Tuhan apa yang terjadi padaku.

Aku tidak menginginkan kehadiran rasa ini dalam hatiku. Tapi aku tidak sanggup menyuruhnya pergi dan berhenti mengusikku. Apa yang harus aku lakukan. Aku begitu tersiksa dengan rasa ini. Aku kasihan pada diriku sendiri, tidak pernah aku merasa senelangsa ini. Aku merasa begitu kecil, lemah dan tak berdaya.

Aku benar-benar tak bisa berhenti memikirkanmu. Secara rasional untuk apa sih aku harus memikirkan kamu segala. Apa untungnya bagiku memikirkanmu dan apapula untungnya bagimu jika aku memikirkanmu. Namun perasaan yang ada dihatiku tidak hubungannya dengan keuntungan karena ia bukan dagangan. Ia adalah getaran berjuta makna yang tak mampu aku jelaskan dan mungkin takkan pernah bisa untuk aku jelaskan.

Rasa yang menggetarkan jiwa tanpa tau maknanya. Sedemikian anehkah ia hingga tak ada penjelasan untuknya. Apakah ini rahasia Maha Pencipta yang disebut cinta. Apakah cinta tidak butuh alasan, seperti perasaanku padamu. Apakah cinta juga yang telah menempatkanmu dihatiku. Apakah cinta ini adalah cinta sejati yang memang tak pernah berharap balas. Akankah aku tetap mengagungkan cinta untukmu walau kamu tak ada rasa yang sama denganku. Semulia itukah cintaku, setelah nyata-nyata aku tau tak ada aku dihatimu.

Seandainya kamu tau rasa yang ada untukmu, apakah kamu akan tetap membiarkannya, yang tak lelah menanti uluranmu. Apakah aku harus benci pada diriku sendiri atau justru mensyukuri keagungan rasa yang menyelimuti hatiku. Kuatkah aku menjaga rasa ini, terlalu cinta hanya untukmu. Aku takut tak ada lagi cinta tersisa dihatiku, bahkan untuk diriku sendiri karena segenap hatiku hanya untuk mencintaimu.

Buat Mahameru Dari Pelangi

Read Full Post »