Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.
Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.
Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.
Tidak ada standar test EQ yang resmi dan baku. Namun kecerdasan Emosi dapat ditingkatkan, baik terukur maupun tidak. Tetapi dampaknya dapat dirasakan baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Banyak ahli berpendapat kecerdasan emosi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
1. Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan sosial
Sejauh mana kecerdasan emosi anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur diatas dapat dijadikan barometer untuk mengukur apakah anda termasuk orang yang cerdas secara emosi. Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosi:
Mengatasi Stress
Stress merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa saja. Toleransi terhadap stress merupakan kemampuan untuk bertahan terhadap peristiwa-peristiwa buruk dan situasi penuh tekanan tanpa menjadi hancur. Ini berarti mengelola stress dengan positif dan merubahnya menjadi pengaruh yang baik.
Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.
Mengendalikan Dorongan Hati
Merupakan karakteristik emosi untuk menunda kesenangan sesaat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal ini sering juga disebut “menahan diri”.
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.
Mengelola Suasana Hati
Merupakan kemampuan emosionil yang meliputi kecakapan untuk tetap tenang dalam suasana apapun, menghilangkan gelisahan yang timbul, mengatasi kesedihan atau berdamai dengan sesuatu yang menjengkelkan.
Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.
Mengelola suasana hati bukan berarti menekan perasaan. Salah satu ekspresi emosi yang bisa timbul bagi setiap orang adalah marah. Menurut Aristoteles, Marah itu mudah. Tetapi untuk marah kepada orang yang tepat, tingkat yang tepat, waktu, tujuan dan dengan cara yang tepat, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang cerdas secara emosi.
Ketiga hal tersebut diatas, merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi-emosi diri sendiri yang harus dimiliki oleh orang-orang yang dikatakan cerdas secara emosi.
Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antra lain dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.
Memahami Orang lain
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati.
Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang lain.
Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Menjadi pendengar yang baik tidak berarti harus setuju dengan apapun yang kita dengar.
Keuntungan dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain ynag berbeda dengan dirinya.
Tingkah laku seperti itu memerlukan harga diri yang tinggi, yaitu: menerima diri sendiri apa adanya, tidak perlu membuktikan apapun (baik pada diri sendiri maupun orang lain), bahagia dan puas pada diri sendiri apapun keadaannya.
Kemampuan sosial erat hubungannya dengan keterampilan menjalin hubungan dengan orang lain. Orang yang cerdas secara emosi mampu menjalin hubungan sosial dengan siapa saja. Orang-orang senang berada disekitar mereka dan merasa bahwa hubungan ini berharga dan menyenangkan. Ini berarti kedua belah pihak dapat menjadi diri mereka sendiri.
Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya. Mereka menebar kehangatan dan keterbukaan atau transparansi dengan cara yang tepat.
Apakah Anda Termasuk Orang yang Cerdas secara Emosi?
Anda dan orang-orang disekitar Anda-lah yang tahu.
Atau Anda ingin menjadi Orang yang Cerdas secara Emosi?
Sepertinya tidak terlalu sulit bukan?
Selamat mencoba, Semoga Berhasil.
(Buat Jiwakelana terimakasih, pertanyaannya inspiratif sekali).
Emosi pada dasarnya kan sebuah luapan perasaan yg terjadi dalam kurun waktu tertentu dan dapat berubah2, fakta yg sering terjadi adalah pengekpresian emosi yg terlalu berlebihan. Mungkin ini masuk dlm kategori gagal mengendalikan emosi. Namun bila kita perhatikan gagalnya pengendalian emosi tsb lbh disebabkan pada suasana hati yg terjadi pada saat itu dgn sketika dan inikan sangat berpengaruh pada tingkat kecerdasan emosional kita. Jadi permasalahan bgmana kita dpt mengelola kecerdasan emosional dlm waktu yg sketika. Tp ini jg harus dpt kita bedakan antara emosi dgn amarah, karna amarah dpt saja terjadi oleh sebab yg pernah ada atau yg sdg berlangsung pd saat itu atau bhkan yg akan terjadi (marah karna takut/pobia). Aristoteles menggambarkan amarah scara umum, yakni marah dlakukan pd org yg tepat, dgn kadar yg sesuai, pd waktu yg tepat demi tujuan yg benar, dan dgn cara yg baik. Pd hakekatnya bnyak yg marah2 tdk mnentu, marah oleh apa dan kpd siapa, terkadang jg marah pd diri sndiri (aq sering lho). Mmg dari tulisan ini, aq dpt tau bhw itu adalah akibat gagalnya kita memenuhi ke 5 unsur yg dpt membangun kecerdasan emosional tsb. Tp scara pribadi aq kelihatan bodoh bila terlalu emosi.., hehehe.. nice post uni.
dulu orang cenderung menyepelekan eq. tapi kenyataan membuktikan bahwa eq juga berperan dalam membentuk seseorang, terutama anak didik.
apo kaba uni?
@jiwa kelana: makasih tambahannya.
@katanya eq juga faktor penentu kesuksesan lho Pak Zul. Kaba baiak Pak Zul, kapan pulang ke pasisia Pak?
Uni …
Apa kabar … lama saya tak kesini …
Berkaitan dengan Kecerdasan Emosi …
Nah .. ini … ini paling susah dipelajari …
paling sulit di terapkan …
But jika kita berhasil menguasainya …
niscaya … dunia ada dalam genggaman kita
dan kita bisa hidup dengan penuh bahagia …
Salam saya Uni …
tulisan ini cukup menambah pebendaharaan tentang EQ, semoga banyak tulisan lagi dari uni
Saya mempunyai masalah dgn adik perempuan saya yg secara IQ dapat dikatakan sangat baik tetapi dia terlihat bingung dengan EQ nya.
Pada kampus dia belajar, ada satu lagi mahasiswi yg mempunyai IPK yg sama tetapi beda nya yg satu ini aktiv dlm berbagai organisasi.
Suatu saat, ada penerimaan pegawai yang diadakan di kampus. Adik saya gagal tetapi mahasiswi yg satu nya berhasil. Apakah permasalahan ini juga berhubungan dengan EQ.
Thanks.
Nilai yang paling tinggi dalam kecerdasan emosional adalah kesadaran
ass bu rini yunita sangat bagus sekali paparan anda tentang kecerdasasan emosi sehingga memotivasi diri saya untuk mengontrol diri ini, namun emosi ini sangat berhubungan sekali dengan situasi dan kondisi jiwa. sbnrnya jiwa itu apa y?? knp stip wktu brubah2 apakh jwa yg ksong dpt mlemahkn emosi? trims
bagus sekali tulisannya. semoga kita, bangsa Indonesia menjadi orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi agar permasalahan bangsa ini dapat segera ditanggulangi. bukankah begitu?
Tri Qurniawan: amin….
Reno: ada banyak faktor penyebab gagal atau berhasilnya seseorang, salah satunya faktor emosi. Dari gambaran yang Reno berikan ada kemungkinan salah satu penyebabnya adalah kecerdasan emosi. Namun jangan berkecil hati, EQ bisa ditingkatkan kok, coba aja.
Ilham Rosyadi: Thank’s………
sofian ansori: buka deh QS Al-Fajr 27-30, (Insya Allah topik ini akan dibahas tersendiri) Tentu saja kondisi jiwa sangat erat hubungannya dengan emosi. Tetap istiqamah, salam sukses.
Husnun Nadhifah: Amin…, Benar sekali Saudariku. terimakasih
membaca ttg EQ sy jd ingat murid2 sy yg ABK? terutama tuna grahita. Msh bskah EQ mrk ditingkatkan? dg cara apa?
cerdas emosional perlu mendapat perhatian kita khususnya bagi kita yang berkecimpung dalam dunia pendidikan
saya sependapat. akan tetapi sesungguhnya antara IQ, EQ tidak akan memiliki peran yang begitu banyak kalau tidak ada kecerdasan spiritual ( SQ ). nah ketiga tiganya menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. tetapi sayang banyak orang melupakan dimensi ketiga ini..maaf ikutan ngomong..
Artikel yang bagus, mudah mudahan bisa memberikan manfaat bagi banyak khalayak… Amien
terima kasih mbak atas penjelasannya, soalnya saya sedang butuh pengetahuan tentang kecerdasan emosional ini, salam kenal ya
Terimakasih penjelasannya. mungkin ada yang lain, Saya sedang dalam penyusunan skripsi yang bertemakan kecerdasan emosional anak.
Salam kenaal….
wah kebetulan bgt ni bagian dari skripsiku, semoga bisa berbagi…
ada ga kira2 instrumen mengukur kecerdasan eq yang standar artinya bikinan para ahli
[…] https://rinyyunita.wordpress.com/2009/01/25/kecerdasan-emosi/ […]
kecerdasan emosional itu akan turun jika kita tak mau mengasah melalui perenungan yang terus menerus akan arti keberadaan kita sendiri…
terima kasih atas penjelasannya, sgt membantu buat intropeksi diri.!sy boleh nanya gk? jd gini, sy merasa ada yg kurang pada diri sy soal-a setiap keputusan yg sy ambil selalu keliru, smua serba salah, sulit bergabung sama org lain, sehingga org2 yg ada disekitar sy merasa gk betah sama sy. apakah ini termasuk keterbelakangan mental atau tidak memiliki kecerdasan emosional dan bagaimana cara mengatasinya? Tlg berikan jawaban-a trimakasih….
bagus tulisannya..
saran: sumber acuam penulisannya belum di sampaikan,biar lebih ilmiah gt deh….sbg salah acuan dlm penulisan karya ilmiay bagi pembacanya…
[…] Senin, 26 Januari , 2009 pada 10:16 pm | Balas […]
Tlsn yg sgt bgs,ckp mmbntu sy,krn sat ini sy mmg sdg mmbutuhkn motvsi.
Sy plng snng mmbntu dn mringankn mslh dn bbn fkrn 0rg lain,tp knp di sat sy sdng mnghdapi swtu mslh sy tdk dpt mm0tvasi diri sy sndr! apkh sy trmsuk org tdk crds dlm EQ?tlg d.jwb,Trims
[…] https://rinyyunita.wordpress.com/2009/01/25/kecerdasan-emosi/ […]
[…] [1] https://rinyyunita.wordpress.com/2009/01/25/kecerdasan-emosi/ […]
[…] https://rinyyunita.wordpress.com/2009/01/25/kecerdasan-emosi/ […]
Terimakasih mbak…..artikel nya sangat bermanfaat. Mohon izin untuk save as 🙂
terimakasih ats penjelasannya tentang kecerdasan emosional, salam kenal mbk.
terimakasih atas tulisannya semoga membantu saya memahami EI
yaaa….aku harus bisa menguasai diri..mengendalikan diri dan melepaskan diri…untuk serahkan segala hal pada’mu yaa alloh..engkaulah pemilik segala keadaan…jangan biarkan ku jd org bingung…terimakasih…….
sangat bermanfaat…
Emosi adalah dorongan kekuatan keinginan yang meluap-luap baik secara lahiriah maupun batiniah. Namun emosi sebenarnya dapat dikendalikan tergantung kondisi seseorang. Emosi yang dilandasi dasar pengetahuan akan lebih efektif dibandingkan yang tidak. sebagai contoh Emosi seorang peneliti akan lebih efektif bila diterapkan pada dunianya yaitu dibidang penelitian, selain hasilnya lebih baik dan ideal juga lebih cepat dari yang ditargetkan.
[…] https://rinyyunita.wordpress.com/2009/01/25/kecerdasan-emosi/ […]
aq kadang bingung melihatb
diriku kadang aq bisa membuat orang senang di lain sisi aq sering dijadikan pelampiasan aq tlah mencoba menerapkan kecerdasan emosi saya tapi karena aq terlalu memperhatikan perasanya inilah aq
akhirnya kutemukan apa yg menjadi dasar dari semua masalah yg ada, ternyata EQ lah, terimakasih atas artikelnya sungguh bermanfaat
artilel ini cukup buat saya belajar,,dari pengalaman saya selama ini sudah sering pindah – pindah tempat kerja,,,dari sekian banyak perusahaan tidak ada yg sesuai dihati dan selalu tidak betahan,dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri,,saat ini saya baru bekerja kembali diperusahaan,,apakah ini merupakan EQ saya tidak bisa dicontrol.dan klo memang bagaimana cara mengatasinya???
skripsi saya tentang kecerdasan emosional..
tp kog tambah bingung yaaaw
ass…….
uni
apakah emosi itu ada hubungannya dengan suatu prestasi yang dicapai???
Terimakasih,,,,,,,,
salam sukses selalu untuk uni……..
Terima kasih, artikelnya bisa memberi saya inspirasi.
Izin copy artikelnya ya 🙂
bolehkan saya meminta skala pengukuran EQ ini…??
bila ada saya mnta d kirim ke email saya.. trimakasih..
Subhanallah, Alhamdulillah banyak sekali komentar dan apresiasi. Saya mohon maaf kalau tidak sempat membalas dan menanggapi semuanya. Tulisan ini saya sarikan dari beberapa bacaan dan tausiyah yang saya dengar. Kesalahan saya adalah tidak mencantumkan sumber, karena sudah tidak ingat lagi. Insya Allah untuk yang akan datang tidak terulang lagi, saya akan coba memperbaiki. Bagi yang bisa membantu dan melengkapi dipersilahkan dengan senang hati. Sekali lagi maaf ya…
Pagi, bu.
Mau nanya nih, cara mengukur tingkat kecerdasan emosi seseorang itu gmn?
Apakah pake rumus tertentu laikx kecerdasan intelektual.
Standarisasi kapan kecerdasan emosional seseorang itu dikatakan tinggi, sedang, atau rendah?
Terima kasih, bu.
Assalamualaikum…
Mohon berbagi info buat rekan2 yg tahu instrumen baku untuk mengukur kecerdasan…